Model Pengajaran Langsung

Model pengajaran langsung tidak sama dengan metode ceramah, tetapi ceramah dengan resitasi (tanya-jawab) berhubungan dengan pengajaran langsung. Sebagaimana model pembelajaran pada umumnya, model pengajaran langsung memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri model pengajaran langsung dapat ditinjau dari tiga aspek, yakni:
1. Adanya tujuan pembelajaran dan penilaian hasil belajar
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar.
Ketiga ciri model pengajaran langsung tersebut di atas akan diuraikan secara terperinci berikut ini:

1. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar
Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa untuk pencapaian pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu yang dapat diungkapkan dengan kata-kata. Winkel (1999) mengemukakan bahwa pengetahuan deklaratif meliputi data atau fakta, pengetahuan teoritis, dan semua pengalaman pribadi yang pernah dimasukkan dalam ingatan jangka panjang. Tim Penulis Materi Pelatihan Terintegrasi Depdiknas (2005) mengemukakan bahwa pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu. Misalnya, 7 merupakan bilangan prima, bilangan prima adalah bilangan yang memiliki 2 faktor yakni bilangan 1 dan dirinya sendiri, dan sebagainya
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu (perolehan keterampilan). Winkel (1999) mengemukakan bahwa pengetahuan prosedural adalah pengetahuan merangkaikan sejumlah langkah operasional yang berlangsung dalam alam pikiran. Belajar pengetahuan prosedural harus ditunjang melalui latihan. Tim Penulis Materi Pelatihan Terintegrasi Depdiknas (2005) mengemukakan bahwa pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu. Misalnya, bagaimana melakukan operasi matematika, bagaimana melukis segi n beraturan dalam geometri, dan sebagainya.
Berikut contoh-contoh tujuan pembelajaran dalam penerapan model pengajaran langsung.
a. Setelah pembelajaran, siswa dapat menyebutkan teorema Phytagoras.
b. Setelah pembelajaran, siswa dapat menentukan akar-akar persamaan kuadrat menggunakan rumus akar persamaan kuadrat (rumus abc)”

2. Sintaks Model Pengajaran Langsung
Sintaks adalah suatu urutan kegiatan pembelajaran yang biasa juga disebut fase. Sintaks pengajaran langsung memiliki lima fase, yakni: (a) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa , (b) mendemostrasikan pengetahuan atau keterampilan, (c) membimbing pelatihan, (d) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (e) memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan konsep (mandiri).

3. Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan
Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat hati-hati oleh guru. Setiap pengetahuan dan keterampilan harus didefinisikan secara saksama, demikian pula jadwal demonstarasi dan pelatihan harus direncanakan secara matang.
Pengelolaan pengajaran langsung terutama berpusat pada guru, namun guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, dan resitasi (Tanya-jawab) yang terencana.
Lingkungan belajar harus berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil dengan baik.

Artikel yang berkaitan



0 komentar:

Posting Komentar